Berbicara keindahan wisata
di Jawa Tengah tak akan ada habisnya. Bahkan dengan mendengar kata wisata Jawa
Tengah, pasti dengan mudahnya anda menyebutkan destinasi wisata yang ada di sana. Tapi untuk sejenak kita coba menggali
potensi wisata Jawa Tengah yang mungkin anda belum ketahui. Kali ini saya akan
mengajak anda untuk bersama-sama menikmati jejak wisata alam khas Jawa Tengah
di dekat tempat tinggal saya, tepatnya di desa Kalisidi, Semarang.
|
Banner Lomba Visit Jawa Tengah 2015 |
Pesona Alam Jawa Tengah
Juntaian Benang
putih itu tak habis-habisnya menguyur badan saya. Jatuhnya yang dari ketinggian
300 meter mengakibatkan udara-udara juga bergerak cepat menerpa saya. Sekeliling
saya adalah gugusan tebing yang seakan memenjarakan saya untuk terus menikmati
eksotika alam ini. Sinar matahari yang terhalang tebing, sesekali menyinari
juntaian benang putih ini memberikan kesan yang lembut. Tempat ini membuat saya
benar-benar tak ingin beranjak dan membuat saya ingin sejenak bersembunyi dari
terik matahari. Eksotika alam ini adalah suguhan dari wisata air terjun dari
kota Semarang. Curug Lawe.
Dinamakan lawe,
karena konon jumlah air terjun di tempat ini berjumlah 25, atau dalam bahasa
jawa adalah selawe. Dalam versi lain yang saya dapatkan, Air terjun ini
dinamakan Lawe, karena dalam bahasa jawa lawe berarti benang. Hinga tidak salah
jika anda akan menikmati sensasi ribuan benang putih lembut menjuntai dari
tebing dengan ketinggian 300 meter.
Menikmati indahnya
Semarang rasanya kurang lengkap jika tidak mampir ke tempat ini. Suguhan
atmosfer keindahan alam dan suasana kesejukan akan melengkapi kepingan
perjalanan di Kota Atlas tersebut. Curug Lawe berjarak 12 km pusat kota
Semarang atau 7 km dari pusat Kabupaten Semarang. Terletak di desa Kalisidi.
Untuk mencapai desa Kalisidi, setelah sampai pertigaan setelah kantor Kecamatan
Gunung Pati, saya mengambil arah ke desa Kalisidi. Dari Jalan itulah salah satu
pintu gerbang menuju curug Lawe dibuka. Saya sangat menikmati perjalanan saya disini, 4 km menuju tempat parkir Curug Lawe
merupakan suasana yang berbeda bagi saya. Disini, fasilitas penunjuk jalan
sudah memadai. Hingga sesampainya saya pada suasana hijaunya perkebunan
cengkeh, berarti perjalanan saya tinggal 1 km lagi menuju tempat parkir Curug
Lawe. Tepat pukul 14:45 saya sampai di parkiran Curug Lawe.
|
Perjalanan menuju Lawe |
|
Perjalanan menuju Lawe |
|
Perjalanan menuju Lawe |
Suasana Pegunungan.
Setelah saya
sampai di tempat parkir curug Lawe. Saya menyempatkan diri saya untuk
beristirahat, karena setelah itu saya akan menempuh perjalanan kaki sejauh
kira-kira 3 km menuju Curug Lawe. Sesaat saya berpikir terlalu melelahkan untuk
meakukan perjalanan ini. Namun pikiran itu saya buang jauh-jauh. Karena setelah
saya mulai melangkah dalam lika-liku
perrjalanan menuju Curug Lawe, keindahan alam dari Gunung Ungaran akan
disuguhkan dalam setiap langkah kaki saya. Perjalanan menuju curug Lawe adalah
perjalanan menyusuri jalur irigasi buatan yang airnya begitu bening dan jalan
setapak yang etrkadang naik ataupun turun. Di sela-sela perjalanan kaki
tersebut, saya mendapat beberapa kejutan. Diantaranya adalah area pandang
lutung dan Jembatan Romantis menuju Curug Lawe.
|
In Romantic Bridge |
|
Seni irigasi yang tak terbaca |
|
Hijaunya pemandangan dari jembatan Romantis |
Tiga puluh menit
perjalanan kaki saya, akhirnya saya sampai di tempat tujuan saya. Waktu itu
Curug Lawe begitu sepi, saya hanya ditemani deburan air yang menghantam
bebatuan dibawahnya. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikan
momen langka ini. Langsung saya keluarkan kamera digital saya untuk merekam
segala keindahan yang saya rasakan. Terpaan anginnya sejuk, percikan airnya
segar, dan suasana tenangnya merupakan sepaket keunikan yang dijanjikan oleh
alam Lawe.
|
Si Lawe Yang Anggun |
|
Curug Lawe: 300 meter |
|
Eksotisme Lawe |
Setelah saya puas
menikmati salah satu keunikan alam Jawa Tengah ini. Sayapun pulang dengan membawa
begitu banyak keindahan, dan begitu banyak rasa syukur saya yang sebagai
Indonesia. Ini adalah sepaket wisata murah, dengan membayar tiket masuk sebesar
Rp. 4000 per orang, biaya parkir motor sebesar Rp. 2000 dan parkir mobil
sebesar Rp. 4000, anda akan mendapatkan kepingan keindahan alam dari Indonesia,
suasana yang tenang dari hiruk-pikuk perkotaan, suasana sejuk khas pegunungan,
dan pengalaman unik untuk menikmati eksotika juntaian benang putih dari
ketinggian 300 meter. Curug Lawe. Anda penasaran? Buktikan sendiri keindahannya
dan tetap cintai alam Indonesia.
|
Puas itu kalau sudah merasakan yang asli |
jadi pengen kesitu :3
BalasHapusKapan-kapan mampir kesini gan, dijamin ajibb,, :)
BalasHapusini buat lomba..? semoga menang..kalo menang makan-makan ;3
BalasHapusWaahhhh bagus kak :-D
BalasHapusBisa jadi referensi wisata buat liburan bareng keluarga :-D :-)
Waahhhh bagus kak :-D
BalasHapusBisa jadi referensi wisata buat liburan bareng keluarga :-D :-)